
Oleh: Novera Putri Karina
Terseok sang putri berjalan
Merapah apa pun yang bisa diyakini kokoh
Tertunduk sebentar di tengah jalan
Berusaha menghirup udara yang tersisa
Raga yang terlatih jadi letih
Merunduk mendekap diri
Seperti tertusuk pilinan besi
Tak ada ruang untuk belas kasih
Entah kemana mimpinya hirap
Berjuta kali dipatahkan
Bukan karena gagal tapi rasa ragunya
Isi kepala dan aksara yang tak sama
Bangunlah dari tidurmu, tuan putri
Kau terlelap sedari tadi
Rasakan hangatnya sang matahari
Tak perlu merasa jadi yang paling lunglai
Untuk hari ini, rapalkan kebenaran
Tak perlu bersandirawa jadi yang paling cerdas
Gunakan akal yang ada, melihat kenyataan
Untuk apa jadi bobrok hingga akhirnya jatuh terperangkap?
Inikah isi kepalamu yang jejal?
Kemauannya yang sporadis
Tak ada aksi yang termaktub
Kalau gagal Tuhan yang disalahkan
Katanya, percaya diri saja tak bisa, apalagi percaya kuasa-Nya