
Oleh: Ruci Primaharani (Anggota Magang)
Ia masih semuda belia
Belia, rentan, dan ceria
Tulang belulangnya terbungkus seksama
dengan gradiasi coklat kematangan
Rambutnya terlonta jatuh ke bawah
bergerak melingkar dan jadilah spiral
Ukuran badan yang tidak sebebal berat badannya
menyapa seperempat gerbang rumah
Ia tidak mempunyai lubang
diantara tembam pipinya
dan manis senyumnya
Ia lancar saja mengunyah
meski gigi-giginya terjal
dan tidak sama rata
Indera peciumannya yang tajam
tidak setajam maju tulang hidungnya
Aku melihat dengan bulat,
bahagia dari lompat kegirangannya minum air kelapa muda di pekarangan depan
Ia masih semuda belia
Belia, rentan, dan ceria
Perempuan yang berwarna sawo matang itu,
tidak suka gula
Perempuan yang rambutnya keriting mengembang itu,
tidak suka warna merah
Perempuan yang tingginya tidak sebanding dengan timbangannya itu,
tidak suka coklat berbentuk bunga
Perempuan yang tidak punya lesung pada pipinya itu,
tidak suka hadiah pun kejutan
Perempuan yang giginya berantakan itu,
tidak suka gumpalan kapas berbentuk panda atau beruang
Perempuan yang hidungnya bulat kedalam itu,
tidak suka manis dan besar buah mangga
Aku melihat dengan terang,
kecintaannya pada bola di permainan anak-anak lelaki komplek rumahnya
sambil melahap buah jeruk masam dari pasar sebelah rumah
Ia masih semuda belia
Belia, rentan, dan ceria
Aku menyayangi ke-langkaan bentuk badan dan segala isinya
Tetapi apa kata kerabat bapak ketika menatapnya?
Aku tidak enggan melihatnya bermain layang-layang
Tetapi apa kata teman-teman ibu ketika bersua di kemudian hari?
aku tidak ingin ia dikontruksi seperti perempuan ini dewasa nanti
merubah segala semestanya hanya karena ingin persetujuan khalayak
bahwa ia sebenar-benarnya perempuan
aku tidak ingin ia hidup dikelilingi jeruji besi seperti perempuan ini di usia remajanya
selalu ingin tevalidasi ke-perempuanan-nya
aku tidak ingin ia seperti aku
perempuan hasil rekaan keinginan khalayak ramai
yang tumbuh besar demi menjalani peran sebagai tumbal,
untuk disuapkan pada mulut-mulut kelaparan yang menganga akan
“p e r e m p u a n”.